Hari ini, hari Rabu ini berlangsung cukup baik dari pagi
sampai sekarang. Rambut gue terasa segar dan enteng karena baru keramas. Try
out matematika…. Lumayan. Gue sudah belajar untuk mencintai Matematika beberapa
bulan terakhir. Tapi jujur, tadi gue ngerjainnya setengah mati sampe mau
nangis. ß
beneran.
Entah emang guenya yang lagi error, atau soalnya emang
susah.
Terkutuklah orang yang buat soal.
Pulang sekolah, gue makan kwetiau di Omaigat. Sampe rumah,
gue makan nasi Gudeg dan pempek. Gak lama kemudian gue minum susu
#obsesipengentinggi. Pas nyokap gue pulang dan bawain pempek, gue mendekat
(lagi) ke meja makan.
Kenyang dan sedikit buncit….
Nggak lama kemudian, gue melihat bungkusan kecil di meja
makan. Saat gue buka teryata isinya kue ketan pake gula isi dua. ( kue lupis ). Wah.
Gue pun segera beraksi ( soalnya takut keduluan ). Gue minta tolong Nai bukain plastic gulanya, dan bilang.
“Nai, lo boleh ambil satu…” Nai pun berbinar-binar.
“…. Tapi kalo enak, buat gue semua ya.”
“Bangke lo.”
Gue cuma nyengir, dan
mulai membuka staples di plastic kuenya. Gue tersenyum bahagia. Akhirnya,
makanan….
Gue menunjuk bagian atas plastic yang udh gue buka. “Tuang
disini aja, Nai.” Nai mengiyakan, terus mulai nuang.
Gue yang lagi ngamat2in itu kue, syok pas mau mencocol kue
nya ke gula.
Yang gue temukan adalah sebuah wadah plastic dengan genangan
gula dibawahnya.
Gue baru menyadari kalau… plastiknya bolong. Bekas staples.
Gula gue meluber dari lubang tersebut sampai nggak ada lagi yang tersisa.
TIDAAAAAAAAAAAAKKKKK…………….
Dengan penuh kenistaan, gue pun mencocol ke genangan gula di
lantai. Menyuapkan kue tersebut perlahan.... Berusaha menikmatinya tanpa memikirkan makhluk2 yang lewat di lantai kamar gue sebelumnya...
“Nggak papa deh.. Yang penting.. Enak…”
Nyokap, adek gue dan Nai hanya menatap gue dengan tatapan
kasihan campur jijik.
Makananku......
Teringat kaki-kaki yang berpijak di lantai sebelumnya....
Hiks. #nelenludah
No comments:
Post a Comment